Pendahuluan: Mengenal Bandung Lebih Dekat
Bandung, ibu kota Provinsi Jawa Barat, dikenal sebagai “Kota Kembang” dan menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia. Di balik keindahan alam dan kekayaan budayanya, tersimpan kisah panjang tentang asal mula Bandung. Mulai dari mitos rakyat, sejarah geologi, hingga campur tangan kolonial Belanda, semuanya membentuk Bandung menjadi seperti sekarang.
1. Asal Usul Nama “Bandung”
Banyak teori mengenai asal usul nama Bandung. Yang paling populer berasal dari kata “banding” atau “ngabandung” dalam Bahasa Sunda, yang berarti berdampingan atau sejajar. Teori ini merujuk pada posisi dua sungai, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum, yang mengapit kawasan Bandung.
Namun, ada juga pendapat bahwa nama Bandung berasal dari perahu besar yang disebut perahu bandung, yang digunakan oleh Bupati Bandung kala itu untuk menyusuri Sungai Citarum.
2. Legenda Sanghyang Tikoro dan Terbentuknya Danau Bandung
Menurut cerita rakyat Sunda, dahulu kala Bandung merupakan danau besar bernama Danau Bandung Purba. Legenda Sanghyang Tikoro, lubang misterius di daerah Rajamandala, dipercaya sebagai tempat di mana air danau mengalir keluar dan menyebabkan danau mengering.
Dalam legenda tersebut, Raja Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran memerintahkan membelah gunung untuk membuka jalur air, sehingga terbentuklah daratan Bandung yang subur. Walau cerita ini bersifat mitos, namun ilmuwan menyatakan bahwa memang pernah ada danau purba di cekungan Bandung berdasarkan data geologi.
BACA JUGA: Cerita Kesultanan Aceh: Sejarah Kejayaan di Ujung Barat Nusantara
3. Sejarah Geologi Cekungan Bandung
Secara ilmiah, wilayah Bandung dahulu merupakan bagian dari danau purba yang terbentuk akibat letusan Gunung Sunda sekitar 125.000 tahun yang lalu. Letusan ini menciptakan kaldera raksasa dan membentuk Cekungan Bandung. Endapan danau purba ini masih dapat ditemukan di beberapa wilayah, membuktikan bahwa kisah danau tersebut bukan sekadar mitos.
Lama-kelamaan, air dari danau purba mengalir keluar melalui Sungai Citarum, dan bekas dasar danau menjadi dataran yang sangat subur. Hal ini yang menjadi alasan Bandung cocok untuk pemukiman dan pertanian.
4. Masa Pemerintahan Kolonial: Kota Bandung Dibentuk
Bandung secara administratif mulai berkembang sejak masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1810, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels memerintahkan pembangunan jalan raya “De Grote Postweg” (Jalan Raya Pos) dari Anyer ke Panarukan. Jalan ini melewati daerah Bandung, dan di sinilah pusat kota baru mulai terbentuk.
Karena letaknya yang strategis dan udaranya yang sejuk, pemerintah kolonial mulai memindahkan pusat pemerintahan Kabupaten Bandung dari Dayeuhkolot ke wilayah yang sekarang menjadi Alun-Alun Bandung. Sejak saat itulah pembangunan kota mulai masif, termasuk infrastruktur, stasiun kereta api, dan gedung pemerintahan.
5. Bandung Sebagai Kota Modern
Pada tahun 1906, Bandung resmi menjadi gemeente (kota madya), yang membuatnya semakin berkembang pesat. Banyak gedung berarsitektur Art Deco dibangun, menjadikan Bandung sebagai salah satu kota paling modern di Hindia Belanda saat itu. Julukan “Parijs van Java” pun lahir karena gaya hidup dan tata kota yang mirip dengan Paris.
BACA JUGA: Awal Mula Citayem: Dari Perkampungan Hingga Ikon Pop Culture Urban Jakarta
6. Warisan Budaya dan Sejarah Hingga Kini
Warisan sejarah Bandung tidak hanya terlihat dari bangunan kolonial, tetapi juga dari budaya Sunda yang masih sangat kuat. Bahasa Sunda, pakaian adat, kesenian seperti angklung dan wayang golek, serta kuliner khas seperti batagor dan mie kocok, menjadi identitas yang terus hidup di tengah modernisasi kota.
BACA JUGA: Fitur Terbaru Microsoft Office 2024: Lebih Cerdas, Cepat, dan Kolaboratif
Kesimpulan: Kota Sejuta Cerita
Dari legenda danau purba hingga pembangunan kolonial, asal mula Bandung adalah kisah panjang yang sarat nilai sejarah dan budaya. Kota ini bukan hanya pusat pendidikan dan pariwisata, tetapi juga saksi bisu perjalanan panjang tanah Pasundan. Mengenal Bandung lebih dalam bukan hanya soal tempat wisata, tetapi juga memahami akar sejarahnya yang kaya.